
Senin, 11/09/2017
Amputasi adalah operasi pemotongan bagian tubuh, misalnya jari, lengan, atau kaki. Operasi ini bertujuan untuk mengendalikan rasa sakit atau penyakit yang menyerang bagian tubuh tertentu. Prosedur ini bisa dilakukan secara darurat atau terencana. Amputasi darurat biasanya dibutuhkan saat pasien mengalami kecelakaan yang parah sehingga membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Sementara, amputasi terencana dilakukan setelah dokter dan pasien mempertimbangkan berbagai faktor.
Amputasi umumnya merupakan pilihan terakhir yang direkomendasikan oleh dokter. Terdapat beberapa pertimbangan khusus dalam pengambilan keputusan tersebut, yaitu:
Sebelum operasi, dokter akan memeriksa kondisi Anda untuk menentukan jenis proses amputasi yang akan dijalani. Berikut ini adalah beberapa metode pemeriksaan yang umumnya dianjurkan:
Selain kondisi fisik dan kejiwaan pasien, dokter juga akan menanyakan kondisi rumah, keluarga, serta lingkungan. Faktor-faktor ini akan berdampak pada kehidupan pasien selama dan setelah masa pemulihan.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan prostesis atau tungkai palsu, dokter akan membantu Anda dalam memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Fator-faktor yang sebaiknya dipertimbangkan adalah:
Dalam proses amputasi, dokter akan memotong bagian tubuh yang membutuhkan amputasi sekaligus mengangkat jaringan-jaringan yang rusak. Amputasi umumnya dilaksanakan saat pasien berada di bawah pengaruh obat bius. Jenis anestesi akan ditentukan berdasarkan bagian tubuh pasien yang membutuhkan amputasi. Anestesi epidural akan diberikan jika pasien akan menjalani amputasi pada tungkai bawah (seperti betis atau jari kaki). Sedangkan prosedur amputasi tungkai atas (misalnya, tangan atau jari tangan) biasanya akan membutuhkan anestesi umum.
Selama masa pemulihan di rumah sakit, pasien akan diajari cara merawat luka bekas operasi agar bisa melakukannya sendiri di rumah. Contohnya, cara membersihkan luka dan mengganti perban. Terapi fisik ringan akan dianjurkan tidak lama setelah operasi amputasi. Pasien kemudian akan berlatih menggunakan tungkai palsu pada dua minggu setelah operasi. Durasi kesembuhan luka yang ideal adalah satu hingga dua bulan. Meski demikian, kehilangan bagian tubuh pasti membutuhkan adaptasi fisik maupun mental dalam waktu yang cukup lama. Rehabilitasi merupakan langkah krusial selama masa pemulihan. Proses ini umumnya meliputi:
Perawatan tungkai yang tersisa juga penting, terutama menjaga kebersihan kulitnya agar terhindar dari iritasi maupun infeksi. Berikut ini adalah tanda-tanda infeksi yang sebaiknya diwaspadai.
Basuhlah tungkai yang tersisa setidaknya satu kali sehari dengan sabun tanpa kandungan parfum. Oleskan pelembap sebelum tidur atau sebelum menggunakan tungkai palsu. Membersihkan tungkai palsu yang digunakan juga termasuk langkah tambahan yang tidak kalah penting agar terhindar dari iritasi dan infeksi.
Proses penyembuhan luka juga akan dipantau oleh dokter untuk mencegah komplikasi. Amputasi yang terencana memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan amputasi darurat. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin terjadi, misalnya: