
Senin, 11/09/2017
Skoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas dengan kisaran usia 10 hingga 15 tahun. Anak laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk mengidap skoliosis ringan, namun anak perempuan lebih rentan untuk mengalami perburukan gejala sehingga memerlukan penanganan yang memadai.
Meskipun kebanyakan kasus skoliosis yang menimpa anak-anak bersifat ringan dan tidak memerlukan perawatan, namun harus diawasi secara saksama dan disarankan untuk menjalani X-ray secara rutin untuk mengetahui perkembangannya dan menghindari komplikasi lanjutan.
Sulit bernapas dan nyeri hebat biasanya akan dirasakan oleh penderita skoliosis remaja dan dewasa jika tulang belakang yang melengkung bertambah parah. Oleh karena itu, deteksi dini diperlukan untuk mencegah skoliosis mencapai tingkat keparahan lebih lanjut.
Gejala skoliosis dapat dilihat dari perubahan penampilan dada, pinggul, atau bahu. Berikut ini adalah gejala-gejala skoliosis yang dapat dilihat dari penampilan fisik.
Skoliosis juga dapat menyebabkan nyeri punggung, meski tidak semua penderita skoliosis mengalami hal ini. Penderita skoliosis dewasa lebih sering mengalami nyeri punggung pada titik lengkungan, dan nyeri ini dapat bertambah jika lengkungan tulang belakang semakin parah.
Sakit yang dialami penderita skoliosis sangat beragam. Beberapa penderita skoliosis ada yang mengalami rasa sakit yang menjalar dari tulang belakang ke kaki, pinggul, dan bahkan hingga tangan, terutama saat mereka sedang berjalan atau berdiri. Rasa sakit mereda jika mereka berbaring dengan punggung lurus atau pada salah satu sisi tubuh. Sebagian penderita skoliosis ada yang mengalami nyeri punggung secara konstan, bagaimanapun posisi mereka. Selain nyeri punggung, penderita skoliosis yang parah juga bisa mengalami kesulitan bernapas.
Skoliosis juga dapat memengaruhi sistem saraf jika ujung saraf tertekan oleh salah satu atau lebih tulang belakang yang melengkung. Hal ini dapat menyebabkan kaki terasa kebas atau lemah, inkontinensia atau tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar. Sebagian penderita skoliosis pria bisa mengalami disfungsi ereksi.
Gejala skoliosis pada anak mungkin tidak disadari karena biasanya tidak menyebabkan rasa sakit dan kemunculannya perlahan-lahan. Jika Anda menduga anak Anda mengalami gejala skoliosis, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kebanyakan penyakit skoliosis tidak bisa dicegah karena sering kali kondisi ini tidak diketahui penyebabnya. Ada beberapa tipe skoliosis yang dikelompokkan menurut penyebabnya seperti di bawah ini.
Skoliosis dapat didiagnosis oleh dokter dengan cara pemeriksaan fisik pada bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul untuk melihat apakah ada yang tampak menonjol dari salah satu bagian tersebut.
Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan saraf, seperti memeriksa kenormalan refleks tubuh, sensasi dan kekuatan otot.
X-ray bisa dilakukan untuk melihat sudut lengkung tulang belakang atau sudut Cobb, dan memastikan diagnosis skoliosis. Dokter ortopedi mungkin akan menyarankan tes lanjutan jika dibutuhkan, seperti CT scan atau MRI scan, khususnya jika dicurigai adanya pemicu lain seperti tumor.
Perawatan skoliosis yang dilakukan akan didasari kepada tingkat keparahan, usia, lokasi dan pola lengkungan, serta jenis kelamin penderita. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
Selain obat-obatan dan operasi, olahraga rutin atau fisioterapi kerap disarankan dokter untuk menguatkan postur dan melenturkan tubuh. Tanyakan dengan dokter jenis olahraga yang tepat untuk kondisi Anda.
Komplikasi akibat skoliosis dapat terjadi jika tidak ditangani dengan baik, namun hal ini jarang terjadi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi skoliosis yang mungkin terjadi.
Selain dari segi medis, penderita kerap mengalami depresi dikarenakan postur tubuh yang tidak sama dengan orang disekitarnya. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat diperlukan dalam hal ini.