
Senin, 11/09/2017
Warfarin adalah golongan obat antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang membahayakan kesehatan dan jiwa seseorang, misalnya pembekuan darah di kaki pada penderita trombosis vena dalam, di paru-paru pada penderita emboli paru, dan di jantung pada penderita fibrilasi atrium dan serangan jantung. Selain itu, warfarin juga dapat mencegah terjadinya pembekuan darah akibat operasi jantung.
Proses pembekuan darah di dalam arteri dipengaruhi oleh vitamin K. Warfarin bekerja dengan cara mengurangi efek dari vitamin tersebut.
Karena warfarin dapat mencegah pembekuan darah, maka hindarilah aktivitas fisik yang memiliki risiko tinggi terjadinya luka atau cedera pada tubuh saat Anda sedang mengonsumsi obat ini.
Untuk dosis awal atau induksi, warfarin biasanya diberikan hingga 10 mg per hari selama dua hari. Untuk dosis berikutnya atau dosis perawatan, biasa diberikan sebesar 3-9 mg per hari.
Dosis yang diberikan pada tiap penderita berbeda-beda dan didasari kepada hasil tes darah di laboratorium untuk mengukur kemampuan darah dalam menghambat pembekuan. Tes yang diukur dengan satuan International Normalised Ratio (INR) ini harus dilakukan secara rutin. Tujuannya agar dosis yang diberikan tepat, cukup efektif, dan tidak menimbulkan masalah pendarahan.
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan warfarin sebelum mulai mengonsumsinya.
Konsumsi warfarin pada waktu yang sama tiap hari agar level obat ini di dalam darah tetap terjaga. Waktu yang disarankan untuk mengonsumsi obat ini adalah tiap pukul 18.00. Ini juga supaya Anda tidak lupa mengonsumsi obat Anda.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi warfarin disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis warfarin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Pengobatan dengan warfarin berlangsung secara jangka panjang, yaitu sekitar satu setengah hingga tiga bulan. Bahkan pada beberapa kasus bisa melebihi jangka waktu tersebut. Jangan menghentikan penggunaan obat ini atau mengubah dosisnya tanpa bertanya terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Jauhi minuman keras dan minuman atau makanan yang mengandung buah cranberry selama menjalani pengobatan dengan warfarin karena dapat mengubah kadar obat ini di dalam tubuh dan mengganggu kinerja warfarin.
Tanyakan terlebih dahulu kepada dokter jika Anda berniat melakukan program penurunan berat badan, terutama program yang mengharuskan Anda mengonsumsi lebih banyak sayuran.
Saat menjalani pengobatan dengan warfarin, jangan lupa untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter agar mereka dapat memonitor perkembangan kondisi Anda. Selain itu, dokter juga perlu melakukan pengecekan darah secara berkala untuk menyesuaikan dosis warfarin agar tetap efektif dan aman.
Karena warfarin merupakan obat pengencer darah, maka hindari aktivitas fisik yang berisiko tinggi membuat Anda terluka atau cedera. Hal ini untuk menghindari terjadinya pendarahan berlebihan.
Jika ingin mengonsumsi obat atau suplemen tertentu bersamaan dengan warfarin, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Ini untuk memastikan warfarin tidak berinteraksi dengan obat-obat lain yang Anda konsumsi.
Gunakan metode kontrasepsi selama mengonsumsi warfarin untuk mencegah kehamilan. Ini karena warfarin berpotensi berdampak negatif pada janin.
Sebelum menjalani prosedur medis apapun, beritahu ahli medis bahwa Anda sedang mengonsumsi warfarin.
Beberapa efek samping yang berpotensi muncul setelah mengonsumsi obat antikoagulan ini adalah:
Jika Anda mendapati darah pada urine atau tinja, memar, ruam, jari kaki terasa sakit atau berubah warna, pendarahan, sakit kuning dan sakit pada perut, segera temui dokter.